Tuesday, September 8, 2009

PEREMPUAN ITU ADALAH AGEN PERUBAHAN.


Press Release
Bunda Lia Songgo Buwono
Yogyakarta 8 September 2009
Bantul bakal menjadi contoh di Jogyakarta. Pasalnya, baru pertama kali, perempuan akan menjadi bupati. Dan dengan nurani perempuan, Hj. Ida Idham Samawi akan mengatur keluarga besar yang namanya Kabupaten Bantul Propinsi Jogyakarta.
Perempuan itu adalah agen perubahan. Konsep ini akan menjadi nyata ketika Kabupaten Bantul dipimpin seorang perempuan. Pasalnya, kondisi politik yang selalu didominasi lelaki itu, apa menjamin akan membuat perubahan dalam kehidupan bermasyarakat setelah H. Idham Samawi tidak menjabat lagi. Mungkin lucu tapi bukan keanehan habis suami jadi Bupati kini Istri maju. Suatu hal yang tidak ada salahnya…. Kenapa tidak??? Kalau memang Hj. Ida Idham Samawi mampu mengapa mesti dipermasalahkan??? Yang penting sekarang adalah memilih pemimpin itu dengan hati nurani dan rasa. Disinilah saatnya hati nurani kita harus bicara.
“Masyarakat sudah bosan dengan kepimpinan seorang lelaki yang tidak membuat perubahan. Untuk itu, perlu ada perubahan. Dan perubahan itu akan muncul kalau bupati dijabat oleh perempuan.”.
Pernyataan itu bakal menjadi kenyataan. Soalnya, Hj. Ida Idham Samawi saat disebut-sebut sebagai agen perubahan ketika perempuan kelahiran …………………. itu calon Bupati Kabupaten Bantul. Tampaknya, munculnya sosok Hj. Ida Idham Samawi akan mengukir sejarah pemerintahan di Bantul, bahwa genderang perubahan sudah dikumandangkan melalui gerakan membangun dengan hati nurani (Gerbang hati nurani) .
Bila dibandingkan dengan wilayah lainya, sudah ada perempuan yang menjadi bupati bahkan gubernur. Sementara di wilayah Bantul, belum ada sosok perempuan yang berada pada posisi itu. Jangankan di kursi eksekutif, di legislatif pun jumlah perempuan masih bisa dihitung dengan jari tangan kita.
Semua ini terjadi lantaran dunia politik selalu dimonopoli kaum lelaki. Akibatnya, perubahan yang diimpikan masyarakat, belum terwujud yaitu ingin memiliki pemimpin wanita.
Untuk itulah, Ibu Hj Ida Idham Samawi– begitulah nama yang selalu disapa – Insak Allah jadi mencalonkan diri sebagai bupati di Kabupaten Bantul. Saya rasa peluangnya cukup bagus dan memang saatnya seorang wanita yang menduduki kursi Bupati pengganti H. Idham Samawi. Bantul banyak perubahan yang baik dan sangat maju pesat selama dipegang H. Idham Samawi dalam pembangunan dan selalu menjunjung tinggi kebudayaan lokal. Tetap terhindar dari Mall dan Mall.
Kepada Suara Perempuan Bantul, ketika lelaki memonopoli dunia politik, perempuan biasanya lebih banyak mengalah. Bahkan perempuan cenderung memposisikan diri sebagai pekerja keras dalam kehidupan rumah tangga. Tetapi jangan salah perempuan hanya sebagai Ibu Rumah Tangga karena justru Perempuanlah yang akan lebih teliti dalam mengambil kebijaksanaan... karena Perempuan adalah penuh kasih sayang dan tanggung jawabnya besar.
“Jadi, baik atau tidaknya sebuah rumah tangga bergantung dari peran perempuan.
Walaupun latar belakang pendidikannya pas-pasan, namun seorang perempuan akan tetap berusaha mengatur semua kebutuhan, baik untuk anak maupun suami. Jadi perempuan itu manajer yang baik,” kata Bunda Lia.Dengan dasar itulah, muncul Gerbang Hati nurani Wanita Sebagai Pemimpin. “Saya melihat bahwa kalau perempuan memimpin, itulah nurani perempuan.
Jadi karena nurani itu, perempuan akan berpikir, bagaimana memenuhi kebutuhan rumah tangga yang besar ini (kabupaten,red. ). Jadi pada dasarnya, masa depan suatu daerah tergantung pada generasi muda yang ada di daerah itu. Untuk itu, kabupaten ini dipimpin oleh seorang Bupati yang punya kualitas kepemimpinan cukup handal, dan lebih penting lagi adalah yang akrab dengan rakyat sekaligus meneruskan progam kelanjutan H. Idham Samawi” ungkap Bunda Lia
Selain itu, Bunda Lia mengatakan, seorang perempuan pasti akan memikirkan bagaimana memberikan kecukupan perempuan dan anak serta masyarakat pada umumnya.
Hal itu merupakan kunci utama kalau memang kita membutuhkan sebuah perubahan.
Dikatakan, dulu para ibu rumah tangga di Bantul tidak semua memiliki pendidikan yang baik, namun anak-anak mereka harus bisa berhasil. Andaikan mereka mendapat pendidikan yang layak, pasti generasi mereka akan jauh lebih maju dan lebih berkembang.
Untuk itu, apabila masyarakat memberikan kesempatan untuk memimpin Kabupaten Bantul, maka pasti semua hal ini akan diperhatikan termasuk persoalan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur.“Pada dasarnya perempuan jauh lebih teliti dan bijaksana.
Segala sesuatu yang diputuskan perempuan berdasarkan hati nurani dan perasaan, sehingga ketika membuat suatu keputusan, pasti sudah dipikirkan dampaknya dihari mendatang, tandas Bunda Lia.
Lebih lanjut, Bunda Lia tokoh Budaya dan Spiritual menjelaskan, salah satu indikator keberhasilan pembangunan diukur dari angka kematian ibu dan anak. Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu dan anak, maka kita harus memberikan kepercayaan kepada kepemimpinan seorang perempuan untuk mengatasi semua persoalan ini.
Untuk perubahan yang diimpikan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul, maka Hj. Ida Idham Samawi harus memilih wakil yang benar-benar mengerti dan sudah menjadi bagian masyarakat Bantul, yang punya pengaruh luar biasa di lingkungan masyarakat Bantul hingga kepelosok Bantul.
Bagi kebanyakan pemilih di Bantul menilai Hj.Ida Idham Samawi dan masyarakat Bantul harus jeli memilih pasangan yang tepat untuk membawa perubahan. Untuk itu, wajar saja kalau pasangan ini nanti akan membawa Bantul lebih baik.
Untuk mewujudkan perubahan ini, maka Hj. Ida Idham Samawi beserta pasangan nanti harus membawa Bantul lebih dari sekarang. Untuk itu, tak ada pilihan lain, selain, Hj. Ida Idham Samawi kita berikan kepercayaan untuk menjadi Bupati Kabupaten Bantul periode 2010 – 2015.